Selasa, 24 September 2013

HANTARAN BENDA TERHADAP PANAS

Standar Kompetensi  : Memahami saling hubungan antara suhu, sifat hantaran dan kegunaan benda

Kompetensi Dasar  : Membandingkan sifat kemampuan menghantarkan panas dari berbagai benda.

Indikator :
> Membedakan arti konduktor dan isolator.
> Menggolongkan benda yang bersifat sebagai konduktor atau isolator panas.

A.  Konduktor Panas
  1. Konduktor panas adalah benda-benda yang dapat menghantarkan panas.
  2. Bahan yang dapat digunakan untuk penghantar panas adalah logam dan kaca.
  3. Macam-macam logam antara lain aluminium, besi, baja, perak dan kuningan. Sedangkan kaca yang tahan panas adalahpyrex.
  4. Aluminium adalah jenis logam penghantar yang paling cocok untuk bahan membuat alat masak seperti penggorengan, panci dst.

B.   Isolator Panas
1.           Isolator panas adalah benda-benda yang tidak dapat menghantarkan panas.

2.           Macam-macam isolator yaitu:
−            >  Kayu, dimanfaatkan untuk membuat peralatan dapur misalnya sendok nasi.
−            >  Plastik, dimanfaatkan untuk membuat peralatan dapur misalnya gelas dan piring
−            >  Kain, digunakan untuk bahan alat atau serbet
−            >  Styrofom, digunakan untuk mengemas makan dan minuman hangat.
−            >  Ebonit, digunakan untuk pegangan agar tidak cepat panas, misalnya pegangan ceret dan pamci.
−            >  Karet, biasanya dicampur dengan bahan plastik, misalnya pada pegangan seterika.

C.  Perpindahan panas
  1. Konduksi/hantaran, yaitu perpindahan panas melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan zat yang dilaluinya. Contohnya besi yang dipanaskan ujungnya akan menghantarkan panas keseluruh besi
  2. Konveksi/aliran, yaitu perpindahan panas melalui sutu zat disertai dengan perpindahan zat yang dilalui. Contohnya pergantian mengalirnya angin darat dan angin laut dan air yang direbus.
  3. Radiasi / pancaran, yaitu perpindahan panas tanpa zat perantara. Contoh : api unggun, matahari.
SUMBER 2

Ada empat cara pemindahan panas yakni: 
a. Konduksi
Konduksi ialah pemindahan panas yang dihasilkan dari kontak langsung antara permukaan-permukaan benda. Konduksi terjadi hanya dengan menyentuh atau menghubungkan permukaan-permukaan
yang mengandung panas. Setiap benda mempunyai konduktivitas termal (kemampuan mengalirkan panas) tertentu yang akan mempengaruhi panas yang dihantarkan dari sisi yang panas ke sisi yang lebih dingin. Semakin tinggi nilai konduktivitas termal suatu benda, semakin cepat ia mengalirkan panas yang diterima dari satu sisi ke sisi yang lain.
b. Konveksi
Pemindahan panas berdasarkan gerakan fluida disebut konveksi. Dalam hal ini fluidanya adalah udara di dalam ruangan.
c. Evaporasi (penguapan)
Dalam pemindahan panas yang didasarkan pada evaporasi, sumber panas hanya dapat kehilangan panas. Misalnya panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia, kelembaban dipermukaan kulit menguap ketika udara melintasi tubuh.
d. Radiasi.
Radiasi ialah pemindahan panas atas dasar gelombang-gelombang elektromagnetik. Misalnya tubuh manusia akan mendapat panas pancaran dari setiap permukaan dari suhu yang lebih tinggi dan ia akan kehilangan panas atau memancarkan panas kepada setiap obyek atau permukaan yang lebih sejuk dari tubuh manusia itu. Panas pancaran yang diperoleh atau hilang, tidak dipengaruhi oleh gerakan udara, juga tidak oleh suhu udara antara permukaan-permukaan atau obyek-obyek yang memancar, sehingga radiasi dapat terjadi di ruang hampa.
Jumlah keseluruhan panas pindahan yang dihasilkan oleh masing-masing cara hampir seluruhnya ditentukan oleh kondisi-kondisi lingkungan. Umpamanya, udara yang jenuh tak dapat menerima kelembaban tubuh, sehingga pemindahan panas tak dapat terjadi melalui penguapan. Pengondisian suatu ruang seharusnya meningkatkan laju kehilangan panas bila para penghuni terlalu panas dan mengurangi laju kehilangan panas bila mereka terlalu dingin. Tujuan ini tercapai dengan mengolah dan menyampaikan udara yang nyaman dari segi suhu, uap air (kelembaban), dan velositas (gerak udara dan pola-pola distribusi). Kebersihan udara dan hilangnya bau (melalui ventilasi) merupakan kondisi-kondisi kenyamanan tambahan yang harus dikendalikan oleh sistem penghawaan buatan.
.


 
sumber 3

pengertian perpindahan panas konveksi, radiasi dan konduksi

Pernahkah anda berfikir apa yang menyebabkan air dalam panci diletakkan diatas kompor bisa mendidih? Tentu hal tersebut bisa terjadi karena adanya perubahan kalor (panas) dari kompor (api) menuju panci kemudian diteruskan ke air. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa suhu didih air adalah 100 derajat celcius, maka air baru akan mendidih setelah suhunya mencapai 100°C. Ada beberapa cara bagi kalor (panas) untuk berpindah yakni ada 3 cara, apa sajakah cara tersebut? Cara tersebut yakni: Konduksi, radiasi dan Konveksi.

Sebelum masuk lebih jauh sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan kalor (panas) itu? menurut wikipedia, kalor atau panas atau "bahang" merupakan suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu. Satuan Internasional untuk panas adalah Joule. Seperti air yang akan mengalir dari tempat tinggi menuju tempat yang rendah, panas (kalor) juga demikian. Panas (kalor) akan bergerak dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu lebih rendah. Ketika terdapat dua benda dengan suhu yang berbeda dan dicampurkan, misalnya saja air panas dengan air dingin maka keduanya akan menjadi air hangat. Hal ini terjadi karena jika air panas dan air dingin dicampurkan maka akan terjadi perpindahan kalor dari air panas menuju air dingin, perpindahan ini akan terus terjadi hingga tercapainya suhu seimbang yakni posisi dimana air menjadi hangat.

Didalam dunia kelistrikan kita mengenal yang namanya MCB (miniature circuit breker) cara kerja alat ini juga berdasarkan panas (thermal) dan elektromagnetik. Kembali ke judul artikel, berikut ini akan kita bahas bagaimana kalor (panas) dapat berpindah dengan cara Konduksi, Radiasi dan Konveksi.

1. Konduksi
Pada konduksi perpindahan energi panas (kalor) tidak di ikuti dengan zat perantaranya. Misalnya saja anda menaruh batang besi membara ke batang besi lain yang dingin. Anda tidak akan melihat besi membara itu bergerak namun tiba-tiba besi yang semula dingin akan menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih simpel, yakni satu logam panjang yang dipanaskan. Satu ujung logam panjang yang di beri nama A dipanaskan maka beberapa saat kemudian ujung yang lain (kita sebut ujung B) juga akan ikut panas. Pemanfaatan Konduksi dalam kehidupan sehari-hari sendiri bisa dengan mudah kita temukan, misalnya saja saat memasak air maka kalor berpindah dari api (kompor) menuju panci dan membuat air mendidih.

2. Radiasi
Merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara, contohnya anda bisa melihat bagaimana matahari memancarkan panas ke bumi dan api yang memancarkan hangat ke tubuh anda. Kalor dapat di radiasikan melalui bentuk gelombang cahaya, gelombang radio dan gelombang elektromagnetik. Radiasi juga dapat dikatakan sebagai perpindahan kalor melalui media atau ruang yang akhirnya diserap oleh benda lain. Contoh radiasi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat saat anda menyalakan api unggun, anda berada di dekat api unggun tersebut dan anda akan merasakan hangat. Satu lagi, pernahkah anda memegangcandi prambanan di siang hari? Menurut anda apa yang membuat candi tersebut hangat saat siang hari? Ya karena mendapat radiasi panas dari matahari.

3. Konveksi
Merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan berpindahnya zat perantara. Konveksi sebenarnya mirip dengan Induksi, hanya saja jika Induksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang di ikuti zat perantara. Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada proses pemasakan air, apakah anda tau apa yang terjadi saat air dimasak? Saat air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu yang sama. Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat anda temui pada ventilasi ruangan dan cerobong asap.

Sekian semoga membawa manfaat bagi anda. Panas (kalor) memang sangat bermanfaat bagi manusia, namun jika tidak bisa dimanfaatkan dengan benar maka bisa saja justru bisa merugikan. Semua itu tergantung bagaimana cara kita menggunakan dan mengadakan. Jangan lupa baca pengertian Global warming (pemanasan global) dan bagaimana cara mengatasinya, yang juga masih seputar panas

sumber 4
A. Konduksi adalah perpindahan kalor yang tidak diikuti partikel-partikel mediumnya. 
- Kemampuan konduktor menghantarkan kalor berbeda-beda sesuai dengan jenisnya.
- Konduktor adalah zat yang mudah menghantarkan kalor.
Contoh konduktor : tembaga, aluminium, besi, silikon, seng, dll.
- Isolator adalah zat yang sulit menghantarkan kalor. 
Contoh isolator : gelas, kayu, wol, plastik, karet, kertas, dll.
- Solder dan setrika alat yang memanfaatkan perpindahan kalor secara konduksi. 

B. Konveksi adalah perpindahan kalor yang diikuti perpindahan partikel-partikel zatnya. 
- Konveksi terjadi pada zat cair dan gas. 
- Contoh konveksi pada zat cair : terjadinya arus laut dan air yang sedang di masak. 
- Contoh konveksi pada udara/gas : terjadinya angin darat dan angin laut, adanya cerobong asap pabrik dan adanya sirkulasi udara pada ruang kamar di rumah. 

C. Radiasi adalah perpindahan kalor secara langsung tanpa medium/zat perantara. 
- Contoh radiasi : cahaya dari api unggun,cahaya matahari sampai ke bumi melalui ruang hampa, warna hitam kusam penyerap atau pemancar kalor yang baik

SUMBER 5

Panas suatu benda tergantung pada suhu benda tersebut. Semakin tinggi suhu benda, maka benda semakin panas. Panas berpindah dari tempat yang bersuhu tinggi ke tempat bersuhu rendah. Bahan yang dapat menghantarkan kalor disebut konduktor kalor, misalnya besi, baja, tembaga, seng, dan aluminium (jenis logam). Adapun penghantar yang kurang baik/penghantar yang buruk disebut isolator kalor, misalnya kayu, kaca, wol, kertas, dan plastic (jenis bukan logam). Apabila ditinjau dari cara perpindahannya, ada tiga cara dalam perpindahan kalor yaitu:

  • konveksi (aliran), 
  • radiasi (pancaran), dan
  • konduksi (hantaran).

Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya disebut konveksi/aliran. Selain perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair, ternyata konveksi juga dapat terjadi pada gas/udara. Peristiwa konveksi kalor melalui penghantar gas sama dengan konveksi kalor melalui penghantar air.  Perpindahan panas secara konveksi terjadi melalui aliran zat. Misalnya, es batu yang mencair dalam air panas. Panas dari air panas berpindah ke es batu. Panas berpindah bersama mengalirnya air panas ke es batu. Panas tersebut menyebabkan es batu meleleh. Peristiwa konveksi juga terjadi pada proses terjadinya angin darat dan angin laut.

  • Angin Darat, Angin darat terjadi pada malam hari dan berhembus dari darat ke laut. Hal ini terjadi karena pada malam hari udara di atas laut lebih panas dari udara di atas darat, sehingga udara di atas laut naik diganti udara di atas darat. Maka terjadilah aliran udara dari darat ke laut. Angin darat dimanfaatkan oleh para nelayan menuju ke laut untuk menangkap ikan.
  • Angin Laut, Angin laut terjadi pada siang hari dan berhembus dari laut ke darat. Hal ini terjadi karena pada siang hari udara di atas darat lebih panas dari udara di atas laut, sehingga udara di atas darat naik diganti udara di atas laut. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat. Angin laut dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali ke darat atau pantai setelah menangkap ikan. Pemanfaatan konveksi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: pada sistem pendinginan mobil (radiator), pembuatan cerobong asap, dan lemari es.
Radiasi
Energi kalor matahari dapat sampai ke bumi melalui pancaran atau radiasi, kita ketahui bahwa antara matahari dengan bumi berupa ruang hampa udara, sehingga kalor dari matahari sampai ke bumi tanpa melalui zat perantara. Ketika matahari bersinar di siang hari, kalian merasa gerah, padahal kita berada jauh dari matahari. Demikian juga saat kalian duduk di dekat api unggun. Kalian akan merasakan hangatnya api unggun. Saat kita berada di dekat api unggun badan kita terasa hangat karena adanya perpindahan kalor dari api unggun ke tubuh kita secara radiasi. Walaupun di sekitar kita terdapat udara yang dapat memindahkan kalor secara konveksi, tetapi udara merupakan penghantar kalor yang buruk (isolator). Jika antara api unggun dengan kita diletakkan sebuah penyekat atau tabir, ternyata hangatnya api unggun tidak dapat kita rasakan lagi. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perpindahan panas. Perpindahan panas seperti ini disebut radiasi. Jadi, radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara. Dalam peristiwa radiasi, kalor berpindah dalam bentuk cahaya, karena cahaya dapat merambat dalam ruang hampa, maka kalor pun dapat merambat dalam ruang hampa.

Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat perantara. Namun, zat perantara tersebut tidak ikut berpindah (bergerak). Cobalah membakar ujung besi dan ujung besi lainnya kamu pegang, setelah beberapa lama ternyata ujung besi yang kamu pegang lama kelamaan terasa semakin panas. Atau ketika kita mengaduk kopi yang panas, jari-kita ikut merasakan panas yang berasal dari air kopi. Hal ini disebabkan adanya perpindahan kalor yang melalui besi. Peristiwa perpindahan dari ujung besi kalor yang dipanaskan ke ujung besi yang kamu pegang mirip dengan perpindahan buku yang kamu lakukan, di mana molekul-molekul besi yang menghantarkan kalor tidak ikut berpindah. Tidak semua benda dapat memindahkan kalor secara konduksi.


PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP

Pentingnya Pelestarian Makhluk Hidup

     Kehadiran hewan dan tumbuhan itu sesungguhnya dapat menjaga keseimbangan alam. Satu makhluk hidup membutuhkan makhluk hidup lainnya. Manusia dan hewan bergantung pada tumbuhan secara langsung maupun tidak langsung. Demikian pula tumbuhan tumbuh makin subur jika mendapat zat hara atau pupuk alami. Zat hara ini dapat bertambah dengan adanya kotoran hewan. 

     Manusia sangat membutuhkan tumbuhan sebagai sebagai sumber obat-obatan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, para ahli semakin berhasil menemukan obat berbagai penyakit.  Bahan pembuat obat itu banyak yang diambil dari sari tumbuhan. Alangkah menyedihkan jika suatu saat kita tidak dapat memperoleh karena tumbuhan obat yang dibutuhkan sudah punah. 

     Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap lestari. Caranya antara lain sebagai berikut.
  • Melindungi Tempat Hidupnya

     Pemerintah di berbagai negara telah membuat berbagai peraturan yang melindungi hewan dan tumbuhan. Bentuk perlindungan itu antara lain menjaga agar hewan dapat hidup bebas di tempat asalnya. Jadi, karena orang utan dan harimau berasal dari Tuhan, maka hewan-hewan itu harus dapat hidup di hutan dengan aman dan nyaman. Hewan dilindungi dari perburuan liar. Orang yang berburu hewan yang dilindungi dapat dikenai hukuman. 


Cagar Alam Dieng
     Di Indonesia, pemerintah menetapkan suatu daerah menjadi kawasan yang dilindungi berupa cagar alam dan Suaka MargasatwaCagar alam adalah daerah yang kelestarian tumbuhan dan hewan yang terdapat di dalamnya dilindungi oleh undang-undang dari bahaya kepunahan. Suaka margasatwa adalah cagar alam yang secara khusus digunakan untuk melindungi hewan liar di dalamnya.Contohnya adalah Cagar Alam Dieng di Jawa Tengah, Cagar Alam Pangandaran di Jawa Barat, Cagar Alam Gunung Lorentz di Papua, dan Suaka Margasatwa Danau Sentarum di Kalimantan Barat.  

     Selain itu, untuk melayani masyarakat umum, pemerintah membuat taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. 

Taman Nasional Ujung Kulon
     Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang dikelola dan dimanfaatkan untuk kegiatan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pelatihan, serta rekreasi dan pariwisata. Contohnya Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat, Taman Nasional Bunaken di Sulawesi, dan Taman Nasional Kutai di Kalimantan Timur.

     Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam, terutama dimanfaatkan untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa alami atau buatan untuk tujuan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pelatihan, budaya, pariwisata, dan rekreasi. Contohnya Taman Hutan Raya Ir.H. Juanda di Jawa Barat, Taman Hutan Raya Bung Hatta di Sumatra Barat, dan Taman Hutan Raya Ngurah Rai di Bali.

Taman Wisata Alam Pulau Weh
     Taman Wisata alam adalah hutan wisata yang memiliki keindahan alam, baik keindahan flora, fauna, maupun alam itu sendiri yang mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Contohnya Taman Wisata Alam Pangandaran di Jawa Barat. Taman Wisata Alam Pangandaran ini semula merupakan bagian dari Cagar Alam Pangandaran. Di Taman Wisata Alam Pangandaran, masyarakat umum dapat melakukan kegiata lintas alam, bersepeda, berenang, bersampan, scuba diving, snorkeeling, dan melihat peninggalan sejarah. Selain itu, ada lagi Taman Wisata Alam Pulau Weh dan Taman Wisata Alam Batam.

  • Mengembangbiakkan 
     Manusia turut bertanggung jawab atas punahnya hewan dan tumbuhan. Karena ulah manusia, banyak hewan mati diburu dan tumbuhan musnah dalam kebakaran hutan. Akan tetapi, manusia juga dapat menyelamatkan kelestarian hewan dan tumbuhan.

Penangkaran Buaya di Papua
     Untuk menambah jumlah hewan dan tumbuhan, manusia melakukan pengembangbiakan secara buatan. Di beberapa tempat dibuat tempat penangkaran, yaitu tempat khusus untuk untuk mengembangbiakkan hewan. Misalnya, penangkaran buaya. Jadi, manusia tetap dapat mengambil keuntungan dari hewan tanpa mengurangi jumlah hewan itu. Kulit buaya dapat dibuat tas dan sepatu. Ada pula penangkaran orang utan di Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Penangkaran orang utan bertujuan untuk memperbanyak orang utan sehingga tidak punah. 

   Para pecinta tumbuhan, khususnya tumbuhan langka, juga berusaha mengembangbiakkan tumbuhan. Mereka tidak jarang mengadakan berbagai pameran tumbuhan langka.  Dengan pameran ini, mereka mengingatkan masyarakat umum untuk mau turut melestarikan tumbuhan.

  • Melarang Kepemilikan Satwa Yang Dilindungi
     Pada masa lalu, tidak sedikit orang yang memelihara hewan liar di rumahnya. Seharusnya, hewan-hewan itu dapat hidup bebas di hutan. Saat ini, masyarakat umum tidak boleh memelihara hewan yang dilindungi di rumahnya.  Misalnya, orang dilarang memelihara orang utan ,simpase, atau harimau. Hewan-hewan ini terus diperjuangkan untuk dapat kembali ke tempat asalnya di hutan. Orang yang melanggar peraturan ini dapat dikenai hukuman.


Melindungi Tumbuhan

      Berbagai jenis tumbuhan mulai sulit dijumpai saat ini. Beberapa tumbuhan hanya dapat hidup subur di hutan. Ada pula tumbuhan buah yang semakin sulit kita temui walaupun belum termasuk tumbuhan langka. Mungkin karena rasanya kurang disukai, orang tidak tertarik untuk menanamnya. Akibatnya, ada buah-buahan yang makin sulit kita lihat di pasaran.


  • Bunga Bangkai Raksasa
     Saat sedang mekar, tinggi bunga dapat mencapai 2 meter dengan lebar mahkota bunga 1,5 meter. Bunga ini berwarna merah. Karena mengeluarkan bau busuk ketika mekar, maka bunga ini disebut bunga bangkai. Secara alami, bunga bangkai raksasa ini hidup di hutan Sumatra. Bunga ini termasuk tumbuhan langka dan dilindungi. 

     Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Bunga bangkai juga sering digunakan sebagai julukan bagi patma raksasa Rafflesia arnoldii. Di alam tumbuhan ini hidup di daerah hutan hujan basah. Bunga bangkai adalah bunga resmi bagi Provinsi Bengkulu.



  • Bunga Rafflesia

     Bunga Rafflesia juga berukuran raksasa dan berbau busuk. Ada berbagai jenis bunga rafflesia yang hidup tersebar di hutan-hutan Sumatra dan sebagian Kalimantan. Ukurannya bervariasi dengan garis tengah bunga antara 30cm sampai 150 cm. Pada umumnya berwarna merah dengan bintik-bintik putih. Di dinding bagian dalam bunga terdapat rambut-rambut halus yang disebut ramenta. Bunga rafflesia dimanfaatkan sebagai bahan obat. Bunga ini termasuk bunga langka dan dilindungi.


  • Jamblang
      Orang Jawa menyebut tumbuhan buah ini dengan nama duwet. Buahnya berkulit halus berwarna ungu kehitaman. Berbentuk lonjong dengan panjang kira-kira satu ruas jari orang dewasa. Di beberapa daerah, Buah ini mungkin masih banyak ditemukan.

     
      Akan tetapi, cukup sulit untuk ditemukan di pasaran luas. Mungkin rasanya kurang enak (agak getir), orang tidak tertarik untuk menanam buah ini. Jika tidak ada yang mau mengembangbiakkan, dikhawatirkan tumbuhan ini dapat menjadi langka. Padahal, tumbuhan ini diketahui dapat berkhasiat sebagai obat.

    

  • Kesemek


     Orang sering menyebutnya sebagai buah genit karena kulit buahnya tampak seperti memakai bedak. Bedak ini sebenarnya adalah kapur yang sengaja diberi oleh pedagang. Tujuannya untuk mengurangi rasa sepatnya. Kesemek yang sudah diberi kapur rasanya seperti kentang mentah yang manis. Bentuk nya seperti apel.

     Buah ini semakin sulit ditemukan di pasaran luas. Mungkin karena rasanya yang kurang enak dibandingkan dengan buah apel. Apalagi saat ini apel impor membanjiri pasaran buah di Indonesia. Jika tidak ada yang tertarik untuk mengembangbiakkannya, dikhawatirkan tumbuhan ini menjadi langk. Padahal, sepuluh tahun lalu buah kesemek masih masih cukup mudah ditemui di Jakarta.


  • Cendana

     Cendana adalah pohon berbatang kayu yang tingginya dapat mencapai 15 meter. Kulit batangnya besar dan berwarna cokelat tua. Kayunya putih kekuningan. Jika kering, kayunya berbau harum. Kayu cendana banyak dimanfaatkan untuk bahan kerajinan. Selain itu, orang mengolahnya hingga menghasilkan banyak cendana yang harum. cendana dahulu banyak tumbuh di hutan Sumba, Timor, Sulawesi dan Jawa Timur. Saat ini, cendana merupakan tumbuhan langka.

      Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rampah-rempah, bahan dupa, aromaterapicampuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad.




  • Kantong Semar
        Tumbuh merambat dengan tinggi mencapai 12 kaki atau sekitar 4 m. Perangkap pasif yang dihasilkan di ujung daun memerangkap dan mencerna serangga kecil. Warna hijau terang, sering dengan bintik-bintik terang atau merah gelap atau ungu. 

   Tergantung pada tempatnya tinggal banyak kebutuhan Nepenthes dapat dipenuhi dengan cara beradaptasi dengan lingkungan tempatnya tumbuh. Nepenthes sangat fleksibel dan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi pertumbuhan yang berbeda.

SUMBER 2


Bab 4 Pelestarian Lingkungan
Makhluk Hidup yang Hampir Punah 
Banyak tumbuhan dan hewan menjadi langka. Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan hewan dan tumbuhan langka ?? Tumbuhan dan hewan langka adalah hewan dan tumbuhan yang jumlahnya sangat sedikit sehingga kita jarang menemukan di alam.
Kelangkaan hewan dan tumbuhan disebabkan oleh :
  1. Penggunaan hewan dan tumbuhan yang berlebihan
  2. Perburuan dan penangkapan hewan liar
  3. Penebangan pohon langka untuk kepentingan manusia

Tumbuhan yang Hampir Punah di Indonesia
Rafflesia Arnoldi
Bunga Rafflesia arnoldi berukuran sangat besar dan berbau busuk. Ukuran diameter bunganya antara 30 hingga 150 cm. Karena baunya busuk, Rafflesia arnoldi juga disebut bunga bangkai. Pada umumnya, bunga ini berwarna merah dengan bintik-bintik putih.
Rafflesia arnoldi hidup sebagai parasit pada akar tumbuhan lain. Rafflesia arnoldi tersebar di Sumatera barat, Lampung, Bengkulu, dan Kalimantan Barat.

Eboni
Eboni atau kayu hitam adalah pohon yang batangnya dapat mencapai 40 meter. Kayunya mudah dipelitur, kuat, tahan lama, dan halus.
Eboni digunakan untuk membuat barang kerajinan dan untuk bahan bangunan. Eboni tersebar di daerah Sulawesi.
Kayu Besi

Kayu besi atau kayu ulin adalah pohon yang batangnya dapat berdiameter 1,5 meter dan tingginya dapat mencapai 60 meter. Kayunya keras dan sangat lunak. Kayu besi digunakan untuk bangunan. Kayu besi tersebar di daerah Kalimantan dan Sumatra.

Hewan yang hampir punah di Indonesia
Burung Cendrawasih
Burung cendrawasih hidup di Papua. Burung ini banyak diburu karena bulunya sangat indah. Akibatnya, jumlah burung cendrawasih makin sedikit dan harus dilindungi dari para pemburu yang ingin menangkapnya.
Burung Jalak bali
Burung jalak bali hidup di Bali. Burung ini banyak diburu karena bulunya putih dan jambul di kepalanya yang khas. Akibatnya, jumlah burung jalak bali makin sedikit dan harus dilindungi dari para pemburu yang ingin menangkapnya.


Babirusa 


Babirusa hidup di Pulau Buru dan Sulawesi. Babi ini berbeda dengan jenis babi yang lain. Babirusa memiliki gigi taring bawah yang menonjol ke luar dan melengkung ke atas sehingga mirip tanduk rusa.

Badak Bercula Satu
Badak bercula satu hidup di Ujung Kulon, daerah di ujung barat Banten. Sesuai dengan namanya, badak ini hanya memiliki satu cula di atas hidungnya. Cula merupakan kumpulan rambut yang menyatu dan mengeras.

Komodo
Komodo tampak seperti kadal raksasa. Komodo hanya hidup di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Hewan ini termasuk hewan pemakan daging. Namun, komodo akan lari jika berjumpa dengan manusia. Jika keselamatannya terancam, komodo dapat menyerang dengan ganas.

Orang utan
Orang utan hidup di Sumatra dan Kalimantan. Orang utan merupakan jenis kera berambut kemerahan dan termasuk jenis kera yang cerdik.

Usaha Pencegahan Kepunahan Hewan dan Tumbuhan

Pelestarian hutan merupakan salah satu bentuk usaha untuk melestarikan sumber daya alam hayati. Pelestarian hutan meliputi pelestarian hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya. Usaha pelestarian tersebut dibedakan menjadi pelestarian in-situ dan pelestarian ex-situ.
Pelestarian in-situ 
 adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan pada habitat asli. Misalnya, pelestarian komodo di Pulau Komodo dan badak bercula satu di Ujung Kulon.
Pelestarian ex-situ 
 adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan dengan memindahkan dari habitat aslinya dan dipelihara di tempat lain yang sesuai. Misalnya, kebun binatang yang banyak memelihara hewan dari tempat lain.
Usaha pelestarian hewan dan tumbuhan langka juga dilakukan dengan melindungi suatu wilayah tertentu. Wilayah tersebut antara lain :
Cagar Alam 
adalah daerah yang kelestarian tumbuhan dan hewan yang terdapat di dalamnyadilindungi Undang-Undang dari bahaya kepunahan. Cagar alam yang terkenal di Indonesia antara lain sebagai berikut : Cagar Alam Pulau Dua di Jawa Barat, untuk melindungi berbagai jenis burung laut ( kerajaan burung )
Cagar Alam Ujung Kulon di Banten, untuk melindungi berbagai jenis hewan, antara lain badak, rusa, buaya, banteng, babi hutan, dan burung merak
Cagar Alam Penunjang Pangandaran di Jawa Barat. Selain melestarikan hutan, tempat ini juga merupakan tempat untuk melindungi rusa, banteng, dan babi hutan.
Cagar Alam Raflesia di Bengkulu. Tempat ini khusus melindungi bunga raflesia ( Rafflesia arnoldi ) yang merupakan bung terbesar di dunia.
Suaka Margasatwa 
adalah cagar alam yang khusus digunakan untuk melindungi hewan yang hidup di dalamnya. Contoh suaka margasatwa yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
Suaka Margasatwa Gunung Leuser di Aceh, merupakan suaka margasatwa yang terbesar di Indonesia. Hewan yang dilindungi di tempat ini antara lain, gajah, badak sumatra, orang utan, tapir, harimau, kambing hutan, rusa, dan berbagai jenis burung
Suaka Margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama melindungi komodo. Selain komodo, tempat ini juga melindungi burung kakak tua, ayam hutan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa
Taman Nasional
 merupakan kawasan pelestarian alam sesuai dengan ekosistem aslinya. Taman Nasional dapat digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, budaya, dan pariwisata. Contohnya adalah Taman Nasional Gunung Gede Pangrago di Jawa Barat dan Taman Nasional Bunaken di Sulawesi.
Sumber daya alam hayati yang berupa tumbuhan, hewan, dan jasad renik merupakan kekayaan alam yang sangat berharga. Fungsi tumbuhan yang paling penting adalah sebagai pemasok oksigen yang diperlukan untuk pernapasan makhluk hidup.
Setiap jenis makhluk hidup selalu berkaitan dengan habitatnya. Penggundulan hutan untyuk kepentingan manusia dapat menyebebkan habitat berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan jasad renik berubah. Jika habitatnya berubah, sebagian besar tumbuhan, hewan, dan jasad renik akan mati. Kematian tersebut menyebabkan tidak ada lagi keseimbangan ekosistem di hutan. Akibatnya, hilanglah kehidupan berbagai jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang telah hilang kehidupannya tidak digantikan oleh makhluk hidup lain.

SUMBER 3

Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara, mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati, agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya. 
Mengapa dunia sekarang berada pada saat harus segera bertindak melestarikan keanekaragaman makhluk hidup? Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi kepunahan terhadap makhluk hidup, merugikan bagi manusia itu sendiri. Di Indonesia banyak species hewan, dan tumbuhan asli Indonesia di ambang kepunahan dan bahkan sudah punah. Menurut hukum alam suatu species yang sudah punah, tidak akan tercipta lagi di bumi ini. Apakah itu tidak merugikan? Pelestarian makhluk hidup dapat dilakukan melalui cara–cara sebagai berikut :
Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Tumbuh-tumbuhan 
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
  1. Kebon koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit unggul. Contoh : kebon kelapa di Bone–Bone, kebon mangga di Pasuruan.
  2. Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun koleksi Contoh: di Cibinong LIPI dengan buah-buahan inti, temu–temuan, talas, dan suweg.
  3. Kebun botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor, terkenal dengan Kebon Raya Bogor.
Upaya Pelestarian Makhluk Hidup Hewan 
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
  1. Menangkar hewan langka dengan cara mengisolasi hewan tersebut. 
  2. Mengambil telur–telur hewan untuk dibantu menetaskannya.
  3. Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok. 
  4. Membuat undang–undang perburuan.

Kata Kunci :

upaya pelestarian makhluk hidup,keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya,pelestarian makhluk hidup,upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup,usaha pelestarian makhluk hidup,untuk mempertahankan bibit unggul agar tidak punah didirikan,melestarikan spesies agar tidak punah adalah tujuan dari,upaya untuk mengatasi makhluk hidup,Upaya untuk melestarikan makhluk hidup,artikel cara penanganan kepunahan spesie
SUMBER 4

Pentingnya Keanekaragaman Makhluk Hidup dalam Pelestarian Ekosistem

A. Keanekaragaman mahluk hidup yang sangat penting Keanekaragaman mahluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan pelestarian mahluk hidup. Keanekaragaman mahluk hidup bersifat tidak stabil/tidak tetap Beberapa perbuatan manusia yang dapat menurunkan keanekaragaman mahluk hidup antara lain : a. Pembabatan hutan, alam, untuk jalan raya, pabrik, perumahan, dsb b. Penggunaan pestisida, insektisida, dan sejenisnya yang tidak bertanggung jawab c. Pembuangan limbah industri sembarangan d. Perburuan yang tidak bertanggung jawab B. Upaya Pelestarian Mahluk Hidup Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi kepunahan terhadap makhluk hidup, merugikan bagi manusia. Menurut hukum alam suatu species yang sudah punah tidak akan terciptakan lagi di bumi. Pelestarian makhluk hidup dapat dilakukan melalui cara- cara sebagai berikut: A. Tumbuhan- tumbuhan 1. Kebun koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit unggul. Contoh: Kebun kelapa di Bone- Bone, Kebun mangga di Pasuruan. 2. Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun koleksi. Contoh: Di Cibinong LIPI dengan buah- buahan inti, temu- temuan, talas dan suweg. Kebun Botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor B. Hewan 1. Menangkar hewan langka 2. Mengambil telur- telur hewan untuk dibantu menetaskannya. 3. Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok 4. Membuat UU Perburuan C. Faktor-faktor penyebab kerusakan tumbuhan & hewan Kerusakan tumbuhan dan hewan dapat disebabkan oleh 2 faktor, yaitu : 1. Faktor bencana alam Bencana alam dapat mengakibatkan kepunahan mahluk hidup yang ada di sekitarnya, misalnya letusan gunung berapi mengeluarkan lahar panas yang menyebabkan makhluk hidup yang ada di sekitarnya akan mati. 2. Faktor manusia Tindakan – tindakan yang yang dilakukan oleh manusia yang tidak bertanggung jawab akan menyebabkan terjadinya kerusakan tumbuhan & hewan seperti berikut : a) Penggundulan hutan b) Perburuan hewan liar di hutan c) Pengangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak/racun d) Pengikisan plasma nutfah D. Usaha-usaha Pelestarian keanekaragaman hayati 1. Pelestarian secara in-situ, antara lain : a) Cagar alam cagar alam adalah perlindungan alam dengan membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya. Contoh : cagar alam Pangandaran (Jawa Barat) b) Taman nasional taman nasiional bertujuan untuk melindungi flora, fauna, dan ekosistemnya untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, budaya, dan rekrasi alam. Contoh : Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) c) Hutan Wisata Hutan wisata adalah hutan produksi (diambil hasilnya) yang dimanfaatkan untuk objek wisata. d) Taman Laut taman laut adalah wilayah kelautan yang memiliki keanekaragamaan laut yang tinggi, unik, dan indah. Contoh : Taman Laut Bunaken (Sulawesi Utara) e. Hutan Lindung hutan lindung biasanya terletak di daerah pegunungan, hutan tersebut berfungsi sebagai daerah resapan air f. Kebun raya kebun raya adalah kebun buatan yang berguna untuk menghimpun tumbuhan dari berbagai tempat untuk dilestarikan. Contoh : Kebun Raya Bogor 2. Pelestarian secara ex-situ, antara lain: a) Kebun koleksi b) Kebun plasma nutfah c) Kebun botani d) Pengembangan kebun raya e) Penyimpanan dalam kamar bersuhu dingin f) Pengendalian hama