Minggu, 02 Agustus 2020

Bab 1 Sistem Reproduksi Pada Manusia (B. Struktur dan Fungsi Reproduksi pada Manusia)

1. ORGAN REPRODUKSI BAGI LAKI-LAKI
2. SPERMATOGENESIS
3. ORGAN REPRODUKSI PADA PEREMPUAN
4. OOGENESIS
5. SIKLUS MENSTRUASI
6. FERTILISASI DAN KEHAMILAN

1.ORGAN REPRODUKSI PADA LAKI-LAKI
*Organ reproduksi laki-laki selama ini identik dengan penis, skrotum, maupun bagian lain yang dapat terlihat mata. Padahal, masih banyak organ lain yang menyusun suatu sistem reproduksi pria.Mengenal lebih jauh tentang organ reproduksi laki-laki yang normal serta fungsinya, dapat membantu Anda mengantisipasi kelainan di organ-organ tersebut, seperti hipogonadisme.Organ reproduksi laki-laki bagian eksternal.Organ reproduksi laki-laki sebenarnya terdiri dari bagian eksternal dan internal. Mungkin selama ini Anda baru mengenal bagian eksternalnya. Namun sebenarnya, bagian internal juga memiliki peran yang penting untuk tubuh seorang pria.Berikut ini organ reproduksi laki-laki yang termasuk dalam bagian eksternal.(1. Penis).Penis terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.Batang penis.Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat menjalani sunat.Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari saluran kemih. Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluar dari semen dan urine. Pada penis juga terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap rangsangan.(2. Skrotum).Skrotum merupakan bagian sistem reproduksi pria yang terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya berada di belakang penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa disebut dengan testis.Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh darah. Organ ini pun berperan untuk mengatur suhu testis. Agar testis dapat memproduksi sperma dengan baik, maka organ tersebut harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah, dibandingkan suhu tubuh(*Kulit skrotum yang longgar digunakan untuk mengatus suhu sehingga panas di sekitar spermatozoa relatif tetap. Hal ini penting karena spermatozoa tidak tahan panas dan juga tidak tahan dengan suhu tubuh terlalu dingin *https://health. kompas.com/ read/2020/03/ 25/200100168 /mengenal-alat-reproduksi-dan-aktivitas-seksual-pria?page=all).3. Testis.Organ berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam skrotum. Pada umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis. Testis berfungsiuntuk menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada pria. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk memproduksi sperma.4. Epididimis.Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ ini berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di testis.Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk mematangkan sperma yang dibentuk oleh testis. Setelah matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya dalam membuahi sel telur.( Epididimis Epididimis merupakan saluran dengan panjang sekitar 45-50 cm yang menjadi tempat bertumbuh dan berkembangnya spermatozoa sehingga siap untuk melakukan pembuahan*https://health. kompas.com/ read/2020/03/ 25/200100168 /mengenal-alat-reproduksi-dan-aktivitas-seksual-pria?page=all)


sumber gambar dari google
6 Organ reproduksi laki-laki bagian internal.Organ reproduksi laki-laki bagian internal juga disebut sebagai organ aksesori. Ada enam organ yang masuk ke dalam kelompok ini, yaitu:1. Vas deferens.Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke rongga panggul. Organ ini terletak di belakang kandung kemih. Vas deferens berfungsi mengantar sperma matang ke uretra, sebagai persiapan ejakulasi.(Saluran inilah yang dipotong dan ditutup ketika pria melakukan kontrasepsi mantap sehingga tidak mungkin terjadi kehamilan pada pasangan.https://health.kompas.com/read/2020/03/25/200100168 /mengenal-alat-reproduksi-dan-aktivitas-seksual-pria?page=all)2. Vesikula seminalis.Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada vas deferens, di dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi cairan, sebagai pemberi energi sperma untuk bergerak.3.saluran ejakulasi.Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis.4. Saluran kemih.Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh.5. Kelenjar prostat.Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum atau anus. Kelenjar ini berfungsi menambahkan cairan yang membantu sperma, saat terjadi ejakulasi, dan membantu menjaga sperma tetap sehat.( Kelenjar prostat adalah pembentuk cairan yang akan bersama-sama keluar saat ejakuasi dalam hubungan seksual. Kelenjar ini berada di bagian dalam dan berfungsi membentuk cairan pendukung spermatozoa.https:// health.kompas.com/read /2020 /03/ 25/200100168/mengenal-alat-reproduksi-dan-aktivitas-seksual-pria?page=all6. Kelenjar bulbourethral.Disebut juga sebagai kelenjar cowper, organ ini berfungsi untuk memproduksi cairan yang melicinkan saluran kemih. Selain itu, organ ini juga membantu menetralisir keasaman di saluran kemih, yang terbentuk akibat sisa urine.Fungsi organ reproduksi pria dimulai saat masa puber.Peran utama dari semua organ yang telah disebutkan di atas adalah untuk bekerjasama memproduksi dan mengeluarkan semen ke sistem reproduksi wanita, saat melakukan hubungan seksual. Namun, fungsi ini tidak langsung berjalan begitu saja.Saat bayi baru lahir, semua organ reproduksi tersebut sudah terbentuk. Namun, fungsi reproduksi baru akan berjalan saat seorang laki-laki memasuki masa pubertas. Saat masa puber dimulai, kelenjar pituitari akan mulai memproduksi hormon yang dapat menstimulasi testis untuk menghasilkan testosteron. Sebutan lain dari testosteron adalah hormon seks pada pria.Lebih jauh tentang peran hormon pada sistem reproduksi pria.Hormon bisa disebut sebagai bahan bakar bagi organ dalam sistem reproduksi pria. Tanpa hormon, fungsi organ-organ tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Ada tiga hormon utama yang memiliki peran penting untuk organ reproduksi manusia, yaitu:Follicle stimulating hormone (FSH).Luteinizing hormone (LH).Testosteron.FSH dan LH adalah dua hormon yang diproduksi di kelenjar pituitari. FSH berperan penting dalam proses produksi sperman di tubuh. Sementara itu, LH berperan dalam produksi testosterone, yang juga diperlukan dalam proses pembentukan sperma. Produksi testosteron juga lah yang menyebabkan berbagai perubahan fisik pada laki-laki yang sedang puber, seperti:Membesarnya skrotum dan testis.Membesarnya penis, vesikula seminalis, kelenjar prostat.Tumbuhnya rambut di area genital dan ketiak.Suara yang semakin berat.Bertambahnya tinggi badan (*https://www.sehatq.com/artikel/organ-yang-masuk-kelompok-reproduksi-laki-laki)



SPERMATOGENESIS

*Sperma dan air mani adalah dua substansi atau zat yang berbeda. Sel sperma merupakan bagian dari air mani. Biasanya hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sementara itu, air mani adalah cairan berwarna keputihan dan kental yang dikeluarkan oleh penis. Sperma di dalam air mani inilah yang nantinya akan bertemu dengan sel telur (ovum) untuk kemudian membentuk zigot, cikal bakal janin. Sebelum menjadi sel sperma yang siap membuahi sel telur, sperma membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diproduksi oleh testis. Proses pembentukan sel sperma di dalam testis dinamakan spermatogenesis.

Memahami proses spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria. Spermatogenesis sendiri berasal dari kata ‘spermato’ yang memiliki arti benih, dan ‘genesis’ yang berarti pembelahan.Sel sperma diproduksi pada tubulus seminiferus di dalam testis. Di dalam dinding tubulus, banyak sel yang tersebar secara acak, yang disebut sel sertoli. Sel ini berfungsi untuk memberikan makanan untuk sel sperma yang belum matang. Ketika sel sperma telah matang (spermatogonia), spermatogonium (sel induk sperma) memperbanyak diri dengan cara mitosis dan meiosis.Dari spermatogonium, sel sperma akan berubah menjadi spermatosit primer secara mitosis. Setelahnya, spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi spermatosit sekunder yang berukuran sama. Melalui tahap meiosis kedua, spermatosit sekunder membelah diri lagi menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan ukuran. Spermatid merupakan tahap akhir sebelum akhirnya berubah menjadi sel sperma yang matang (spermatozoa) dan siap dikeluarkan bersama dengan air mani ketika seorang pria mengalami ejakulasi.Satu sel benih yang belum matang membutuhkan waktu hingga 74 hari untuk mencapai kematangan akhir. Selama proses spermatogenesis, lebih dari 300 juta spermatozoa akan diproduksi setiap hari. Sayangnya, dari sebanyak itu, hanya ada sekitar 100 juta sel sperma yang berhasil matang dengan sempurna pada proses akhir.Sel sperma berukuran sangat kecil
Sperma yang sudah matang memiliki kepala yang berbentuk lonjong dan datar serta ekor yang bergelombang. Sperma tidak bisa dilihat dengan mata telanjang karena sel ini berukuran sangat kecil, yaitu sekitar 0,05 milimeter terhitung dari kepala hingga ekor.Bagian kepala sperma memiliki kromosom dan juga memiliki struktur badan yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang keduanya berfungsi untuk menembus lapisan sel telur. Di bagian tengah akrosom terdapat mitokondria kecil yang berfungsi menyediakan energi untuk menggerakkan ekor sperma.(*https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/proses-spermatogenesis-adalah/#gref)
3. ORGAN REPRODUKSI PADA PEREMPUAN
  • Organ Reproduksi Bagian Luar.Pada organ reproduksi bagian luar, terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:Mons Pubis, yaitu bagian terluar dari organ reproduksi pada perempuan. Bagian ini berbentuk segitiga yang melindungi tulang kemaluan atau simfisis pubis. Pada bagian ini terdapat jaringan lemak, jaringan kulit, jaringan ikat, kelenjar keringat, dan akar rambut.Labia mayora, yang bisa disebut juga dengan bibir kemaluan. Bagian ini berupa lipatan yang menyerupai bibir. Berdasarkan letaknya, labia mayor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu permukaan luar dan permukaan dalam. Pada bagian luar, labia mayora dilapisi dengan sel epitel bertanduk serta terdapat akar rambut. Sedangkan pada bagian dalam, labia mayora tampak licin karena terdapat banyak jaringan lemak, tidak mempunyai folikel rambut dan kelenjar keringat.Labia minora, yang bisa disebut juga dengan bibir kecil pada kemaluan. Labia minora berada di sebelah labia mayora dan sebelum Miss V. Hal yang membedakan antara labia minora dan mayora hanya tidak terdapat akar rambut dan memiliki banyak pembuluh darah.Klitoris, yaitu sebuah organ seksual yang berada dalam Miss V. Klitoris memiliki struktur yang sama dengan Mr P pada laki-laki. Keduanya berada dalam posisi yang sama pula. Bedanya, klitoris tumbuh ke arah dalam, sedangkan Mr P tumbuh ke arah luar.Selaput dara, yaitu membran tipis yang menutupi lubang Miss V.Vestibulum, yaitu rongga kemaluan yang terletak di labia minora dan merupakan muara dari saluran uretra dan lubang Miss V.Organ Reproduksi Bagian Dalam.Organ reproduksi bagian dalam pada wanita terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:Miss V, yaitu organ seksual pada wanita yang berbentuk seperti tabung. Miss V memiliki fungsi dalam berhubungan secara seksual dan sebagai jalan lahir.Uterus atau rahim, yaitu organ paling penting dalam sistem reproduksi wanita. Rahim terhubung dengan leher rahim atau serviks yang tersambung dengan Miss V dan tuba fallopi. Selama masa kehamilan, seluruh proses perkembangan bayi terjadi di dalam rahim.Oviduk atau tuba fallopi, yaitu saluran yang menghubungkan ovarium atau sel telur menuju ke rahim. lalu sebagai tempat terjadinya fertilisasi oleh sperma dan ovum, sebagai tempat pertumbuhan atau pembelahan embrio sementara sebelum akhirnya melekat pada endometrium atau lapisan pada rahim.Ovarium, yaitu indung telur yang berfungsi sebagai organ penghasil sel kelamin pada wanita. Organ ini berjumlah dua buah dan terletak di sisi kanan dan kiri dari rahim dan berbentuk bulat lonjong.



sumber gambar dari google


sumber gambar dari google

4. OOGENESIS

*Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) pada wanita, yang terjadi di dalam ovarium (indung telur). Ovarium yang ada di embrio memiliki sekitar 600 ribu sel oogonium atau sel induk telur. Sembilan minggu setelah proses pembuahan terjadi, ternyata janin juga sudah mulai memproduksi sel telur. Saat janin bayi perempuan berusia 5 bulan, oogonium memperbanyak diri dengan cara mitosis hingga jumlahnya mencapai lebih dari 7 juta oosit primer. Sayangnya, jumlah oosit primer yang banyak ini akan terus berkurang sampai janin lahir.Dari semulanya berjumlah lebih dari 7 juta oosit primer, semenjak dilahirkan oosit primer hanya tersisa sekitar 1 sampai 2 juta saja. Sel-sel telur ini juga akan berhenti berkembang sementara sampai Anda memasuki usia pubertas. Nah, setelah masa pubertas inilah oogonium akan aktif bekerja lagi mengikuti siklus menstruasi Anda.Dari 2 juta oosit primer yang ada hanya sekitar 400 ratus saja yang bisa bertahan hingga menjadi folikel matang. Folikel matang sendiri adalah kantong kecil yang memiliki dinding sel dan di dalamnya terdapat satu sel telur. Sel telur ini yang kemudian akan dilepaskan selama masa reproduksi. Perlu dipahami bahwa seiring bertambahnya usia Anda, maka kualitas serta kuantitas ovum yang tersisa akan semakin mengalami penurunan. Hal ini adalah normal.Tahapan oogenesis di ovarium
Oogenesis dimulai dengan adanya mitosis dan meiosis. Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan dua gamet (sel anak) yang identik. Sementara itu, meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat gamet, yang masing-masingnya memiliki jumlah kromosom setengah dari sel induknya.Oogonium atau sel induk telur akan matang dan bermitosis menjadi oosit primer. Oosit primer sendiri nantinya akan bermieosis menjadi dua bagian menghasilkan oosit sekunder. Berbeda dengan proses spermatogenesis, pembelahan meiosis pertama pada proses oogenesis mengalami perkembangan sitoplasma (bagian sel) yang tidak seimbang. Akibatnya, ada satu oosit yang memiliki banyak sitoplasma, sedangkan oosit lainnya tidak memiliki sitoplasma. Oosit yang memiliki banyak sitoplasma berukuran lebih besar daripada oosit yang tidak mempunyai sitoplasma. Nah, oosit yang lebih kecil inilah yang disebut dengan badan polar pertama.Setelah itu, oosit sekunder yang berukuran lebih besar akan mengalami pembelahan meiosis kedua yang menghasilkan ootid. Badan polar pertama juga akan membelah menjadi dua badan polar kedua. Ootid ini akan berkembang menjadi ovum apabila bertemu dengan spermatozoa alias sel sperma. Proses ini nantinya akan mengalami degenerasi atau perubahan. Jika setelah degenerasi ootid tidak bertemu dengan sel sperma dan pembuahan tidak terjadi, maka siklus oogenesis terulang kembali dan Anda juga akan mengalami menstruasi.Memahami proses ovulasi wanita
mitos tentang ovulasi
Ketika ovum dan inti nukleus sudah siap melebur menjadi satu, maka sel telur akan matang dan bersiap untuk dikeluarkan. Peristiwa pengeluaran sel telur inilah yang disebut dengan ovulasi. Ovulasi ini terjadi setiap bulan. Ketika seorang wanita mengalami ovulasi, maka hanya akan ada satu sel telur saja yang matang.Ada beberapa tahapan ovulasi yang perlu Anda ketahui, di antaranya:Periovulatori. Ini adalah tahapan ketika lapisan sel-sel telur mulai dilapisi dengan lendir dan bersiap untuk bergerak keluar menuju rahim. Di sisi lain, rahim pun sudah mempersiapkan diri untuk menerima telur, sehingga dinding-dindingnya akan menebal.Ovulasi. Pada tahap ini, ada enzim khusus yang dimiliki tubuh untuk membentuk lubang agar memudahkan sel telur bergerak melalui tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan indung telur ke rahim. Telur yang matang akan masuk ke dalam saluran tersebut dan melewatinya hingga mencapai rahim. Dalam tahap ini, biasanya terjadi pembuahan. Pembuahan (pertemuan sel telur dan sel sperma) terjadi di tuba falopi dan dapat berlangsung sekitar 24 hingga 48 jam.Postovulatori. Jika telur berhasil dibuahi oleh sperma, telur itu akan langsung ditanam tubuh di dinding-dinding rahim dengan bantuan Luteinizing hormon (LH). Akan tetapi jika pembuahan tidak terjadi, maka telur dan dinding rahim yang sudah menebal ini akan meluruh. Dinding rahim sendiri dipenuhi dengan pembuluh-pembuluh darah, sehingga jika dinding tersebut meluruh akan keluar darah dari vagina. Nah, saat inilah Anda mengalami menstruasi alias datang bulan.Berbagai hormon yang memengaruhi ovulasi.Pada proses ovulasi, hormon reproduksi yang dikenal sebagai hormon GnRH dilepaskan dari hipotalamus otak. Hormon ini bertugas untuk merangsang pelepasan dua hormon reproduksi utama lainnya seperti Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan hormon luteinizing (LH) dari kelenjar pituitari di otak. FSH berfungsi untuk menstimulasi pematangan folikel di ovarium. Sementara itu LH bertugas untuk memproduksi hormon estrogen dan progesteron, yang keduanya memicu ovulasi. Hormon estrogen dan progesteron juga menyebabkan dinding rahim menjadi tebal untuk menciptakan tempat perkembangan sel telur yang sudah dibuahi.Sel telur akan memilih sperma mana yang boleh mencapainya.Sel telur sering digambarkan sebagai ‘pemain’ pasif yang hanya menunggu sperma pertama datang dan masuk ke dalamnya. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa sel telur memiliki peran yang jauh lebih besar dari perkiraan tersebut karena sel telur ternyata cukup pemilih.Ya, sel telur sebenarnya akan memilih sperma mana yang boleh memasukinya. Studi ini juga menunjukkan bahwa sel telur akan menjerat sperma yang sudah dipilihnya di permukaan mereka. Akibatnya, sperma tidak memiliki pilihan lain. Saat sperma yang sudah terpilih masuk ke dalamnya, lapisan luar sel telur akan mengeras untuk mencegah sperma lain memasukinya. Nah, di saat inilah satu sel sperma akan bertemu dengan sel telur, atau dikenal dengan terjadinya proses pembuahan.*SUMBER:https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/proses-oogenesis-adalah/#gref
5. SIKLUS MENSTRUASI
"Menstruasi adalah hal yang wajar dialami oleh seorang wanita. Meski sudah dialami sejak masih remaja, tidak semua wanita tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh selama siklus menstruasi.Siklus menstruasi adalah perubahan dalam tubuh wanita, khususnya pada bagian organ reproduksi. Menstruasi terjadi ketika lapisan dinding rahim (endometrium) yang menebal luruh karena tidak adanya pembuahan sel telur. Siklus menstruasi pada tiap wanita berbeda-beda, bisa terjadi antara 23-35 hari, namun rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari.Hormon yang Memengaruhi Fase-fase dalam Siklus Menstruasi.Pada dasarnya, siklus menstruasi dibagi menjadi beberapa fase yang diatur oleh lima hormon di dalam tubuh. Hormon yang dimaksud antara lain:Estrogen.Hormon yang diproduksi pada ovarium ini sangat berperan di dalam tubuh, terutama pada ovulasi dalam siklus reproduksi wanita. Hormon estrogen juga berperan pada perubahan tubuh remaja dalam masa pubertas serta terlibat dalam pembentukan kembali lapisan rahim setelah periode menstruasi.Progesteron.Hormon ini bekerjasama dengan estrogen guna menjaga siklus reproduksi dan menjaga kehamilan. Sama dengan estrogen, progesteron juga diproduksi di ovarium dan berperan dalam penebalan dinding rahim.Hormon pelepas gonadotropin (Gonadotrophin-releasing hormone-GnRh).Diproduksi oleh otak, hormon ini membantu memberikan rangsangan pada tubuh untuk menghasilkan hormon perangsang folikel dan hormon pelutein.Hormon Pelutein (Luteinizing hormone-LH).Sel telur dan proses ovulasi dihasilkan oleh ovarium berkat rangsangan dari hormon ini.Hormon perangsang folikel (Follicle stimulating hormone-FSH).Hormon ini berfungsi membantu sel telur di dalam ovarium matang dan siap untuk dilepaskan. Hormon ini diproduksi di kelenjar pituitari pada bagian bawah otak.Fase-fase dalam Siklus Menstruasi.Fase Pertama - Menstruasi.Fase dalam siklus menstruasi yang pertama biasanya terjadi selama 3-7 hari. Pada masa ini, lapisan dinding rahim luruh menjadi darah menstruasi. Banyaknya darah yang keluar selama masa menstruasi berkisar antara 30-40 ml pada tiap siklus.Pada hari pertama hingga hari ke-3, darah menstruasi yang keluar akan lebih banyak. Pada saat ini, biasanya wanita akan merasakan nyeri atau kram pada bagian panggul, kaki, dan punggung.Nyeri pada bagian perut yang juga kerap dirasakan pada hari-hari pertama menstruasi dipicu karena adanya kontraksi dalam rahim. Kontraksi otot rahim ini terjadi karena adanya peningkatan hormon prostaglandin selama menstruasi terjadi.Adapun kontraksi yang kuat dalam rahim dapat menyebabkan suplai oksigen ke rahim tidak berjalan dengan lancar. Karena kekurangan asupan oksigen inilah, kram atau nyeri perut dirasakan selama menstruasi.Meski menyebabkan rasa sakit, kontraksi yang terjadi selama menstruasi sebetulnya berfungsi membantu mendorong dan mengeluarkan lapisan dinding rahim yang luruh menjadi darah menstruasi.Luruhnya lapisan dinding rahim ini juga disebabkan oleh penurunan kadar estrogen dan progesteron. Pada saat yang sama, hormon perangsang folikel (FSH) mulai sedikit meningkat dan memancing perkembangan 5-20 folikel (kantong yang berisi indung telur) di dalam ovarium. Dari beberapa folikel yang berkembang, hanya ada satu folikel yang terus berkembang akan memproduksi estrogen.Selama masa menstruasi inilah hormon estrogen Anda akan berada pada tingkatan yang rendah. Maka tak heran jika secara emosional Anda lebih mudah untuk marah ataupun tersinggung selama masa menstruasi.Fase Kedua – Pra ovulasi dan Ovulasi.Pada fase pra ovulasi, lapisan dinding rahim yang sempat luruh akan mulai menebal kembali. Lapisan dinding rahim tersebut cukup tipis, sehingga sperma dapat melewati lapisan ini dengan mudah dan bisa bertahan kurang lebih selama 3-5 hari. Proses penebalan rahim dipicu oleh peningkatan hormon.Mungkin Anda sempat berpikir bahwa ovulasi selalu terjadi pada hari ke-14 setelah siklus pertama. Tapi nyatanya masa ovulasi tiap wanita tidaklah sama, tergantung kepada siklus menstruasi masing-masing dan beberapa faktor, seperti penurunan berat badan, stress, sakit, diet dan olahraga.Jika Anda sedang berencana memiliki momongan, ada baiknya Anda melakukan hubungan intim dengan suami pada masa praovulasi hingga ovulasi. Sebab, ini adalah waktu terbaik yang memungkinkan terjadinya pembuahan. Di samping itu, sperma dapat bertahan kurang-lebih selama 3 hingga 5 hari di dalam rahim.Fase Ketiga – Pra Menstruasi.Pada fase ini lapisan dinding rahim makin menebal. Hal ini dikarenakan folikel yang telah pecah dan mengeluarkan sel telur, membentuk korpus luteum. Korpus luteum kemudian memproduksi progesteron yang membuat lapisan dinding rahim makin tebal.Jika tidak terjadi pembuahan, Anda akan mulai merasakan gejala pramenstruasi (PMS), seperti perubahan emosi yang lebih sensitif dan perubahan kondisi fisik, seperti nyeri pada payudara, pusing, cepat lelah, atau kembung. Selain gejala tersebut, korpus luteum akan mengalami degenerasi dan berhenti memproduksi progesteron. Jika tidak terjadi pembuahan, kadar progesteron dan estrogen akan menurun, lapisan dinding rahim juga akan luruh hingga menjadi darah menstruasi.Terkadang, bisa muncul gejala keputihan sebelum haid akibat perubahan hormon menjelang menstruasi.Terkadang, perdarahan dari vagina bisa jadi menandakan perdarahan implantasi yang gejalanya serupa dengan menstruasi. Jika Anda mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, menstruasi lebih dari 7 hari, atau tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan secara berturut-turut, segera konsultasikan kepada dokter kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi Anda. Dengan begitu, kejanggalan yang muncul pun bisa segera dideteksi dan diberikan penanganan yang tepat".*SUMBER:https://www.alodokter.com/yang-terjadi-selama-siklus-menstruasi)
6. FERTILISASI DAN KEHAMILAN
"Fertilisasi adalah bersatunya dua gamet (sel sperma dan sel ovum) untuk membentuk organisme baru yang sejenis. Dalam diri manusia, proses ini dikenal juga sebagai konsepsi yang merupakan bagian dari proses reproduksi untuk menghasilkan keturunan.Empat tahapan fertilisasi.Fertilisasi adalah proses yang sangat kompleks. Namun secara garis besar, para peneliti membagi proses ini ke dalam empat tahapan utama, yaitu:1. Masuknya sperma.Sel sperma yang masuk melalui vagina tidak otomatis akan membuahi sel telur yang dilepaskan oleh organ reproduksi wanita. Sebaliknya, mereka akan melalui banyak proses adaptasi yang dinamakan kapasitasi.Pertama-tama, sperma akan mengalami peningkatan ion kalsium sehingga ekor sperma dapat bergerak lebih aktif. Kian dekat dengan sel telur, antigen yang ada pada permukaan sel sperma akan menghilang sehingga sperma dapan mengikat sel telur tersebut.2. Bertemunya sel sperma dan sel telur.Tahapan berikutnya dari proses fertilisasi ini cukup rumit. Jika sel telur memiliki zona pellucida yang terlalu tebal, ada kemungkinan sel sperma tidak bisa mengingat sel telur sehingga pembuahan tidak dapat terjadi. Zona pellucida adalah lapisan pembungkus sel telur yang mengandung tiga jenis glikoprotein.3. Bersatunya sel telur dan sel spermaProses fertilisasi ini membutuhkan PH30 yang disebut fertilin. Fertilin ini berfungsi meleburkan kedua membran pada sel telur dan sel sperma sehingga menyebabkan masuknya sel sperma ke dalam sel telur.Pada tahap ini, sel sperma juga melepas ekornya. Sementara bagian sperma lainnya seperti mitokondria berfungsi melakukan membelahan sel telur sehingga sperma tersebut bisa masuk lebih dalam ke sel telur yang ukurannya lebih besar dari sel sperma.4. Aktivasi.Tahap akhir dari fertilisasi adalah aktivasi alias melihat respons sel telur terhadap aktivitas pembuahan yang dilakukan sel sperma. Respons pertama yang dilakukan sel telur biasanya mencegah terjadinya pembuahan oleh banyak sel sperma atau disebut polispermi. Ketika proses ini berjalan lancar, maka akan tercipta zigot baru pada tubuh manusia. Dalam perkembangannya, zigot akan berkembang menjadi embrio, lalu berkembang lagi menjadi fetus atau janin ketika kehamilan seorang wanita mulai menginjak usia 9 minggu hingga janin tersebut dilahirkan ke dunia.Fertilisasi buatan.Tahapan awal alamiah fertilisasi adalah masuknya sel sperma melalui vagina lewat hubungan seksual. Namun, perkembangan teknologi memungkinkan terjadinya pembuahan di luar tubuh atau disebut dengan fertilisasi in vitro atau bayi tabung.Dalam proses fertilisasi ini, sel telur diambil dari rahim wanita (pasangan Anda atau donor) kemudian disuntikkan dengan sperma (pasangan Anda atau donor). Setelah maksimal 6 hari, sel telur itu sudah berstatus aktif, kemudian dimasukkan kembali ke rahim wanita yang ingin mengandung.Baik fertilisasi secara alami maupun in vitro memiliki kemungkinan untuk gagal.Bagaimana jika proses fertilisasi tidak berhasil?Jika proses fertilisasi berhasil, maka sel telur yang telah aktif itu akan ‘berenang’ melewati tuba falopi menuju rahim. Selanjutnya, sel telur akan menempel di dinding rahim, membentuk plasenta yang akan mentransfer oksigen serta nutrisi dari ibu hamil ke janin sekaligus memastikan janin tumbuh dengan baik hingga dilahirkan.Sebaliknya, bila fertilisasi tidak berhasil, maka sel telur tidak aktif. Hal ini ditandai dengan peluruhan dinding rahim atau dikenal dengan peristiwa menstruasi, yakni keluarnya darah dan lendir dari vagina.Menstruasi yang normal biasanya hanya berlangsung 7 hari hari dan tidak disertai nyeri tak tertahankan, apalagi sampai mengakibatkan terganggunya aktivitas. Jika Anda merasa mengalami menstruasi yang tidak normal, periksakan ke dokter".*SUMBER:https://www.sehatq.com/artikel/memahami-fertilisasi-proses-kompleks-demi-menghasilkan-keturunan)

LATIHAN:

1.JELASKAN TERJADINYA MENSTRUASI PADA PEREMPUAN!
2.JELASKAN:
  A.OVULASI
  B.JANIN
  C.ZIGOT
  D.PROSES FERTILISASI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar